...

...

Minggu, 02 Februari 2014

#AwalnyaSederhana

Hae~

Perkenalkan nama saya uCok.. mungkin banyak yang sudah pada tahu dan banyak juga yang belum pada tahu.. ya.. namanya juga hidup.. padahal tahu itu penting, makanya tahu termasuk dalam menu pola makan 4 sehat 5 sempurna.. Paham?
Dan seperti yang kalian ketahui maupun tidak ketahui, uCok ini juga bukan nama asli saya.. uCok ini istilahnya semacam niknem.. Kalau menjelaskan niknem ini cukup ribet dan panjang, serta susah dipahami, kayak hubungan jarak jauh gitulah kira-kira.. tapi akan saya coba jelaskan dengan tjara saksama dan dalam tempoh sesingkat-singkatnja..
Niknem sendiri merupakan kata serapan yang disahkan oleh saya sendiri pada tulisan pertama saya ini.. kalau kamu nggak senang, terus kamu mau apa?
Baik.. niknem berasal dari kata nickname.. dan istilah nickname berasal dari bahasa inggris yaitu ekename (dari kata eke, "enlarge"; setara dengan bahasa Swedia oknamn).. Selanjutnya, an ekename telah berkembang menjadi a nickname karena "n" tidak lagi dipisahkan oleh spasi.. Nah, ribet kan? kubilang juga apa tadi..
Adapan uCok juga bukan merupakan satu-satunya niknem yang saya miliki, banyak juga orang-orang yang memanggilku dengan sebutan: sayang, cinta, honey, beib, dan biasanya yang manggil gitu itu cewek.. lalu saya bisa apa dengan keterbatasan saya? ya nikmati aja.. 

Disinilah tulisan ini akan saya mulai.. Tulisan-tulisan sebelum/diatas sebenarnya tidak penting dan tidak perlu dibaca.. tapi dari ilmu mentalis yang sudah saya pelajari selama beberapa menit sebelum saya menulis ini, saya sangat yakin bahwa kalian semua sudah membaca tulisan diatas.. ya begitulah magic.. mau dipercaya ya enggak ikhlas, enggak di percaya ya jadi korban juga.. ya.. namanya juga hidup..

Sebelumnya saya panjatkan puji dan syukur kepada Sila Pertama Pancasila atas kesempatan yang bisa dibilang sangat luar biasa ini.. karena hari ini libur tapi saya punya akses masuk kantor untuk minjam ngetik di komputer kantor serta minjam internet juga, tidak lupa air panas dispenser untuk masak mie instant, mie nstantnya juga milik kantor, kopi sachet juga.. dan gelasnya juga besok ada yang nyuciin.. Ruarrr Biasaaa~ Super sekali~
Kemudian yang saya hormati kepala sekolah serta guru-guru terutama guru bahasa indonesia yang sekiranya bisa dengan lapang dada memaafkan saya yang dengan sangat sadar suka menggunakan dua tanda titik pada akhir kalimat.. Maaf loh ini, Pak..

Sebelumnya saya sangat tidak membayangkan bahwa saya bisa menjadi seorang penulis, karena saya sangat sadar bahwa tulisan saya jelek.. pake banget.. (biar gawl kayak orang-orang).. selain itu sebelumnya saya juga bukan seorang penulis.. Paham? 
Dan pada akhirnya saya pun memutuskan untuk menjadi pengetik saja, karena dengan mengetik tulisan saya yang sebelumnya seperti perang saudara antara cacing pita dan cacing kremi seolah-olah mendapat sentuhan magis, mereka kini terlihat lebih tertata, seperti baris-berbaris, walaupun tidak selamanya yang pendek di depan dan yang tinggi di belakang, dan tidak semua juga pakai topi dan dasi, tapi tetap terlihat rapi.. atau mungkin ada Satpol PP yang bantu rapiin? Kita tidak akan pernah tahu..

Ada satu kalimat yang membuat saya iseng-iseng ingin mencoba menjadi penulis.. hmm maaf, maksud saya pengetik.. kalimat ini semacam quotes gitu.. yang saya juga tidak ingat ini quotes siapa.. mungkin lebih tepatnya belum ingat.. Quotes ini sendiri saya dapatkan dari salah satu buku yang saya baca yang berjudul: kurang lebih 2 inchi atau biasa dikenal sebagai 5cm..

"Kalau kamu mau nulis ya tulis aja, jangan pernah mikir, langsung menulis apa aja jangan pakai mikir."

Begitu membaca kalimat ini saya langsung berniat untuk menulis.. aura kalimat ini sangat luar biasa.. saya sangat segera ingin menulis.. tapi gak jadi-jadi.. sampai kurang lebih satu tahun juga baru menulis.. kemudian baru saya sadari tulisan saya jelek, saya pun mengetik saja.. 
Menulis tentunya juga tidak segampang yang disampaikan oleh William Forrester pada quotes tadi itu.. dan saya sangat tidak percaya kalau William Forrester tidak pernah berpikir ketika menulis.. Dan berita baiknya saya sudah ingat itu tadi quotes siapa.. Iya.. William Forrester !
Tapi William Forrester kan bukan orang Indonesia, kenapa quotesnya berbahasa indonesia? Entahlah..

Demikian ketikan ini saya perbuat, besar harapan saya ketikan ini bisa menjadi awal langkah saya menuju langkah kedua, ketiga dan mungkin sampai langkah ke seribu enam ratus sembilan puluh delapan koma lima.. Serta dapat memberi impuls emosional kepada para penikmatnya, baik itu marah, sedih, senang, lucu, atau mungkin opname..
Atas perhatiannya saya ucapkan banyak terimakasih..


8 komentar:

  1. aku mau komentar tapi ntah apa yang mau ku komentari, jadi gak mood mau komentar, tapi terlebih lagi aku sebenarnya mau kali komentari tulisah ini eh bukan maksudku ketikan ini yaa memang tidak sarat makna tapi keselip arti disetiap kalimatnya. ini bukan komentar hanya sekedar prolog untuk mengomentari ketikan yang lek pinjam dari komputer temen kerja atau ini ketikan efek mie instan, atau efek air dispenser yang udah belumut, itu jadi sebuah misteri, maaf nungguin komentar aku ya, tapi aku bingung mau komenter sebingung artiin kode sang mantan pacar yang selalu betebaran di udara mungkin lek gak pernah punya mantan pacar soalnya banyak yang panggil dengan sebutan terpaksa, tapi kok malah panjang lebar ngomongin mantan yang jelas aku mau komentar apa yaa, yaudah sesuai quote kalo mau komentar komentar aja

    kompor gas deh, eh udah ada yg pake
    cabe deh eh lagi mainstream banget
    cocoklah lek ini ketikan?

    salam blogger
    keep writting
    cium hangat muah muah XD
    untuk adik cewe yaa, adakan adek cewemu lek, bukan untukmu lek

    BalasHapus
  2. Mantap lah cok, langkah awal yang keren..
    Salam blogger

    BalasHapus
  3. Main-main ke blog aku ya cokk..... -UcokGalaw-

    BalasHapus
  4. Seng penting ngeblog. Aku sih yes, gak tau deh gimana mas Dhani..

    BalasHapus